tuntunan aqiqah menurut sunnah

Tuntunan Aqiqah Menurut Sunnah

Aqiqah merupakan praktik yang didasarkan pada sunnah Rasulullah SAW. Dalam Islam, aqiqah terlaksana sebagai bentuk syukur kepada Allah atas kelahiran seorang anak. Mengetahui tuntunan aqiqah menurut sunnah menjadi kunci utama agar amalan ini diterima oleh Allah SWT. Aqiqah merupakan salah satu tradisi dalam Islam yang memiliki landasan kuat dalam sunnah. Sebagai orang tua, penting bagi kita untuk menjalankan aqiqah sesuai dengan tuntunan agama. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki, hukum aqiqah, serta syarat-syarat yang perlu kamu perhatikan.

 

Sunnah Aqiqah Berapa Hari?

Sunnah Aqiqah Berapa Hari

Aqiqah adalah tradisi dalam agama Islam di mana orang tua mengorbankan hewan ternak sebagai ungkapan syukur atas kelahiran anak mereka. Tuntunan sunnah aqiqah tidak memiliki ketentuan khusus berapa hari setelah kelahiran anak harus kamu lakukan. Namun, ada anjuran untuk melaksanakannya sesegera mungkin setelah kelahiran. Beberapa ulama menyatakan bahwa aqiqah sebaiknya terlaksana pada hari ketujuh setelah kelahiran, mengikuti contoh dari Rasulullah SAW yang melakukan aqiqah untuk cucunya, Hasan bin Ali, pada hari ketujuh setelah kelahirannya.

Meskipun tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa hari setelah kelahiran aqiqah harus kamu lakukan, kebanyakan orang tua memilih melaksanakannya pada hari ke-7 atau ke-14 setelah kelahiran. Hal ini adalah sebagai cara untuk menyegerakan pelaksanaan aqiqah dan memberikan manfaat kepada orang tua dan anak yang baru lahir. Selain itu, melaksanakan aqiqah sesegera mungkin juga menunjukkan rasa syukur dan juga kebahagiaan atas kelahiran anak yang baru.

Tuntunan sunnah aqiqah bukan hanya tentang melaksanakannya dalam rentang waktu tertentu, tetapi juga melibatkan konsep berbagi rezeki dengan memberikan daging kurban kepada yang membutuhkan. Aqiqah juga memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk berbagi kebahagiaan kelahiran anak dengan orang-orang di sekitar mereka, serta menjalin tali silaturahmi dan solidaritas dalam masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk merencanakan dan melaksanakan aqiqah dengan penuh kesadaran dan niat yang tulus, sesuai dengan ajaran Islam yang penuh kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama.

 

Tata Cara Aqiqah Anak Laki-Laki dan Perempuan

Tata cara pelaksanaan aqiqah untuk anak perempuan dan laki-laki dalam Islam umumnya serupa, dengan beberapa perbedaan kecil. Berikut adalah langkah-langkah tata cara aqiqah untuk anak perempuan dan laki-laki:

1. Penentuan Hewan Kurban

Orang tua memilih hewan kurban yang akan untuk aqiqah. Hewan tersebut sebaiknya memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti sehat, tidak cacat, dan layak untuk aqiqah.

2. Waktu Pelaksanaan

Aqiqah dapat kamu lakukan pada hari ke-7 setelah kelahiran anak atau pada hari ke-14, mengikuti tradisi yang disarankan oleh Rasulullah SAW. Namun, tidak ada ketentuan khusus mengenai waktu pelaksanaan, sehingga dapat kamu sesuaikan dengan keadaan dan juga kesempatan keluarga.

3. Penyembelihan Hewan

Hewan kurban kamu serahkan kepada tukang sembelih yang kompeten, atau orang tua dapat melaksanakan penyembelihan sendiri. Saat penyembelihan, disebutkan nama Allah dan mengucapkan niat aqiqah.

4. Pembagian Daging

Daging hewan kurban dibagi menjadi tiga bagian: sepertiga untuk anak yang baru lahir, sepertiga untuk fakir miskin atau yang membutuhkan, dan sepertiga untuk keluarga sendiri.

5. Pemberian Nama Anak

Aqiqah juga menjadi kesempatan untuk memberikan nama kepada anak. Oleh karena itu, pemilihan nama sebaiknya mengikuti ajaran Islam dan juga memiliki makna yang baik.

6. Berbagi Kebaikan

Selain menyumbangkan daging kepada fakir miskin, keluarga dapat berbagi kebahagiaan dengan tetangga, kerabat, dan juga masyarakat sekitar.

7. Doa dan Syukur

Pada saat pelaksanaan aqiqah, harus kamu sertakan doa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran anak dan memohon berkah, keselamatan, dan kebahagiaan untuk anak tersebut.

 

Hukum Aqiqah dalam Islam

Dalam Islam, aqiqah memiliki kedudukan yang penting dan diperintahkan oleh Rasulullah SAW. Meskipun aqiqah bukanlah ibadah wajib, melakukan sunnah muakkadah (sunnah yang ditekankan), pelaksanaannya sangat dianjurkan sebagai ungkapan syukur atas kelahiran anak. Hukum aqiqah berasal dari hadis-hadis Nabi yang menerangkan praktik aqiqah sebagai sarana untuk membersihkan dan juga menyucikan anak dari setan serta memperoleh perlindungan dari Allah SWT.

Pelaksanaan aqiqah adalah sebagai amal kebajikan dan perbuatan baik. Dalam hadis riwayat Ahmad bin Hanbal dan Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka ayahnya yang menyembelih untuknya dan memberikan nama yang baik.” Dengan demikian, aqiqah juga memberikan kesempatan bagi orang tua untuk memberikan nama yang baik dan juga memastikan anak mendapatkan perlindungan serta keberkahan dalam hidupnya.

Selain itu, aqiqah memiliki dimensi sosial yang sangat kuat dalam Islam. Dengan menyumbangkan sebagian daging kurban kepada fakir miskin dan orang yang membutuhkan, aqiqah menjadi sarana untuk berbagi kebahagiaan dan rezeki dengan sesama. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang mengedepankan nilai-nilai kepedulian sosial dan solidaritas dalam masyarakat. Oleh karena itu, hukum aqiqah dalam Islam adalah sebagai bentuk ibadah yang melibatkan unsur syukur kepada Allah, perlindungan terhadap anak, dan juga pengembangan nilai-nilai sosial yang baik dalam kehidupan umat Islam.

 

Syarat Aqiqah Anak Laki-Laki

Syarat Aqiqah Anak Laki-Laki

Pelaksanaan aqiqah untuk anak laki-laki dalam Islam memerlukan pemenuhan beberapa syarat tertentu. Berikut adalah beberapa syarat yang perlu kamu perhatikan dalam aqiqah anak laki-laki:

1. Jenis Hewan Kurban

Hewan yang akan kamu korbankan dalam aqiqah haruslah hewan ternak yang halal, seperti kambing atau domba. Hewan tersebut sebaiknya sehat, tidak cacat, dan juga layak untuk aqiqah.

2. Umur Hewan

Hewan kurban yang kamu gunakan untuk aqiqah harus mencapai batas usia tertentu, yaitu minimal satu tahun untuk kambing dan dua tahun untuk domba. Hal ini sesuai dengan syarat umur hewan kurban dalam Islam.

3. Kepemilikan Hewan

Hewan yang akan untuk aqiqah harus milik sepenuhnya oleh orang yang melaksanakan aqiqah atau anak yang akan di akikahkan. Pemilikan ini mencakup hewan tersebut tidak boleh dalam keadaan hutang atau sedang menjadi jaminan kepada orang lain.

4. Pelaksanaan pada Waktu yang Tepat

Aqiqah sebaiknya kamu laksanakan pada hari ke-7 setelah kelahiran anak atau pada hari ke-14, mengikuti tradisi Rasulullah SAW. Namun, tidak ada ketentuan khusus mengenai waktu pelaksanaan, sehingga dapat kamu sesuaikan dengan keadaan dan kesempatan keluarga.

5. Penyembelihan dengan Niat Aqiqah

Penyembelihan hewan kurban harus kamu lakukan dengan menyebut nama Allah dan mengucapkan niat aqiqah. Niat ini menandakan bahwa penyembelihan kamu lakukan khusus untuk aqiqah, bukan untuk tujuan lainnya.

 

Kesimpulan

Dengan mengikuti tuntunan aqiqah menurut sunnah, kita dapat menjalankan amalan ini dengan penuh keikhlasan dan harapan mendapatkan ridha Allah SWT. Mengetahui berapa hari sunnah aqiqah, tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki, hukum, serta syarat-syaratnya adalah langkah awal untuk menjalankan aqiqah sesuai dengan ajaran Islam. Semoga artikel ini memberikan panduan yang jelas bagi para orang tua yang ingin melaksanakan aqiqah dengan penuh keberkahan.

Rayakan kebahagiaan kelahiran buah hati kamu dengan Jasa Aqiqah Cilacap! Kami menyediakan hewan qurban berkualitas tinggi, proses penyembelihan yang sesuai syariat islam, dan pelayanan aqiqah yang tanpa ribet. Pastikan momen istimewa ini tak terlupakan. Segera pesan sekarang untuk penawaran eksklusif! Hubungi Jasa Aqiqah Cilacap sekarang juga!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top