Aqiqah atau akikah adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim untuk menyambut kelahiran seorang bayi. Ibadah ini melibatkan penyembelihan hewan dan berlangsung selama beberapa hari sesuai dengan tuntunan agama. Dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai pelaksanaan aqiqah, sunnah-sunnah yang terkait dengan aqiqah, hukum aqiqah, aqiqah yang melebihi 21 hari, serta ketentuan hewan aqiqah.
Waktu Pelaksanaan Aqiqah
Pelaksanaan akikah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang bayi. Namun, masih banyak yang mempertanyakan terkait aqiqah dilaksanakan berapa hari? Berikut beberapa ketentuan waktu yang sering dipertanyakan :
Sunnah Aqiqah Berapa Hari?
Dalam agama Islam, pelaksanaan akikah sebaiknya pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Hal ini sesuai anjuran berdasarkan sunnah Rasulullah Muhammad SAW. Pada hari ketujuh, bayi diberi nama dan rambutnya digunduli. Setelah itu, menymbelih hewan akikah, kemudian membagikan daging tersebut kepada keluarga, tetangga, dan kaum fakir miskin.
Aqiqah Lebih dari 21 Hari
Menurut tuntunan agama Islam, akikah sebaiknya pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Namun, jika terdapat kendala atau alasan tertentu, akikah masih bisa dilaksanakan setelah melewati 21 hari. Kendala tersebut dapat berupa masalah kesehatan bayi atau kondisi lain yang menghalangi pelaksanaan aqiqah pada hari ketujuh. Meskipun demikian, sebaiknya pelaksanaan akikah sesegera mungkin setelah kendala tersebut teratasi.
Waktu Aqiqah 40 Hari
Tidak ada tuntunan dalam agama Islam yang mengatur pelaksanaan aqiqah pada usia 40 hari. Adapun, sunnah akikah pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Namun, ada tradisi di beberapa masyarakat yang memilih untuk melaksanakan aqiqah pada usia 40 hari dengan alasan tertentu. Meskipun tidak ada larangan khusus, sebaiknya mengikuti tuntunan sunnah dan melaksanakan akikah pada hari ketujuh.
Hukum Melaksanakan serta Perbedaan Aqiqah dan Qurban
Aqiqah memiliki hukum yang disyariatkan dalam agama Islam. Ibadah aqiqah termasuk sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat ditekankan dan dianjurkan pelaksanannya. Dengan melaksanakan akikah, orang tua bayi berharap mendapatkan berkah dan memberikan hak-hak kepada anak yang baru lahir.
Aqiqah dan qurban adalah dua ibadah yang berbeda dalam agama Islam. Pelaksanaan akikah bertujuan untuk menyambut kelahiran bayi, sementara pelaksanaan kurban pada hari raya Iduladha sebagai bentuk pengorbanan kepada Allah SWT. Keduanya memiliki hukum dalam Islam. Aqiqah termasuk dalam sunnah muakkadah. Sedangkan qurban juga sunnah muakadah, bagi madzab Syafiki, Maliki, dan Hambali, sebagaimana yang tercantum dalam laman MUI.
Ketentuan Hewan Aqiqah
Dalam pelaksanaan akikah, ada beberapa ketentuan terkait hewan sembelihan. Berikut beberapa prinsip umum ketika memilih hewan untuk aqiqah :
1. Jenis Hewan
Bisanya, aqiqah menggunakan hewan domba atau kambing. Hal ini berdasarkan tradisi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Namun, jika sulit mendapatkan domba atau kambing, dapat menggunakan hewan lain seperti sapi atau unta juga.
2. Kondisi Hewan
Hewan untuk akikah harus dalam keadaan sehat dan tidak memiliki cacat fisik. Hewan harus memiliki usia yang memenuhi syarat, misalnya domba harus berumur minimal satu tahun, sedangkan kambing minimal enam bulan.
3. Hewan Betina atau Jantan
Tidak ada ketentuan khusus dalam agama Islam tentang jenis kelamin hewan untuk pelaksanaan akikah. Baik hewan betina maupun jantan dapat digunakan untuk aqiqah.
4. Pembagian Daging
Daging hewan akikah dibagi menjadi tiga bagian. Satu bagian untuk keluarga, satu bagian untuk fakir miskin, dan satu bagian lagi untuk diberikan kepada orang-orang terdekat dan tetangga. Adapun proporsi pembagian dapat menyesuaikan kebutuhan dan kebiasaan masyarakat setempat.
Selain ketentuan-ketentuan di atas, penting untuk diingat bahwa tujuan akikah adalah untuk mengekspresikan rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran bayi. Selama proses akikah, penting juga untuk memastikan bahwa praktik penyembelihan dilakukan secara etis, dengan memperhatikan kesejahteraan hewan dan menghindari penyiksaan atau perlakuan yang tidak manusiawi.
Keutamaan dan Manfaat Aqiqah
Selain mengetahui ketentuan dan hukum pelaksanaan aqiqah, penting juga untuk memahami keutamaan dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Melaksanakan akikah memiliki beberapa manfaat untuk oleh orang tua dan bayi. Beberapa manfaat tersebut antara lain :
1. Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT
Melalui akikah, orang tua menunjukkan ketaatan dan ketundukan mereka kepada Allah SWT. Ibadah ini merupakan bentuk pengabdian dan rasa syukur atas karunia kelahiran anak yang diberikan oleh-Nya.
2. Memberikan Keberkahan
Akikah memberikan keberkahan kepada anak yang baru lahir serta keluarganya. Keberkahan ini meliputi kesehatan, kebahagiaan, dan perlindungan dari segala gangguan.
3. Meringankan Dosa
Sunnah akikah adalah salah satu cara untuk meringankan dosa orang tua dan memperoleh pahala. Dengan melaksanakan akikah, orang tua berharap memperoleh ampunan dan kebaikan dari Allah SWT.
4. Menjaga Hubungan Sosial
Pembagian daging hewan akikah kepada keluarga, tetangga, dan kaum fakir miskin dapat mempererat hubungan sosial dalam masyarakat. Ini adalah kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain dan meningkatkan kerukunan serta solidaritas di antara sesama muslim.
5. Membiasakan Melakukan Pengorbanan
Akikah juga mengajarkan nilai-nilai pengorbanan kepada orang tua dan anak. Hal ini membantu membentuk karakter yang lebih baik, mengedepankan sikap kepedulian terhadap sesama, dan menghargai nikmat yang dari Allah SWT.
Persiapan dan Pelaksanaan Aqiqah
Ada beberapa persiapan sebelum melaksanakan akikah. Langkah-langkah dapat kamu ikuti :
1. Menentukan Tanggal Pelaksanaan
Sesuai dengan sunnah, pelaksanaan aqiqah sebaiknya pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Orang tua dapat merencanakan dan menentukan tanggal yang tepat untuk pelaksanaannya.
2. Memilih Hewan Aqiqah
Pilih hewan aqiqah yang memenuhi ketentuan syariat, yaitu hewan yang halal, sehat, dan tidak cacat. Domba atau kambing biasanya menjadi pilihan yang umum.
3. Menyediakan Tempat dan Perlengkapan
Siapkan tempat yang sesuai untuk melaksanakan penyembelihan hewan akikah. Sediakan juga perlengkapan seperti pisau tajam, piring, alat pemotong daging, dan wadah untuk membagikan daging kepada orang-orang yang berhak.
4. Melakukan Penyembelihan
Lakukan penyembelihan hewan akikah sesuai dengan tuntunan agama. Sebaiknya, proses ini dilakukan oleh seorang yang ahli dalam penyembelihan hewan halal.
5. Pembagian Daging
Setelah penyembelihan, selanjutnya membagikan daging aqiqah kepada keluarga, tetangga, dan kaum fakir miskin. Pastikan pembagian secara adil dan merata.
6. Pemberian Nama Bayi
Setelah penyembelihan, saat yang tepat untuk memberikan nama pada bayi. Pilihlah nama yang memiliki makna baik dan bermakna islami.
Pendidikan Agama kepada Anak Melalui Aqiqah
Selain manfaat di atas, akikah juga merupakan kesempatan bagi orang tua untuk memberikan pendidikan agama kepada anak mereka sejak dini. Dalam pelaksanaannya, orang tua dapat menjelaskan kepada anak mengenai makna ibadah ini, tuntunan agama, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Beberapa pendidikan agama melalui aqiqah antara lain :
a. Tauhid
Aqiqah dapat menjadi momen yang tepat untuk menjelaskan konsep tauhid kepada anak. Dengan menyembelih hewan akikah sebagai bentuk pengorbanan kepada Allah SWT, orang tua dapat mengajarkan kepada anak tentang keesaan Allah dan mengajak mereka untuk beribadah kepadaNya dengan sepenuh hati.
b. Rasa Syukur
Melalui akikah, orang tua dapat mengajarkan anak tentang rasa syukur atas nikmat kelahiran yang berasal dari Allah SWT. Mereka dapat mengajak anak untuk bersyukur kepada Allah atas karunia hidup dan memberikan pemahaman bahwa segala yang kita miliki berasal dariNya.
c. Kebaikan Sosial
Pembagian daging akikah kepada keluarga, tetangga, dan kaum fakir miskin merupakan bagian dari ajaran Islam yang mendorong kebaikan sosial. Orang tua dapat menjelaskan kepada anak pentingnya berbagi dengan sesama, merawat dan membantu mereka yang membutuhkan, serta mendorong rasa empati dan kepedulian terhadap orang lain.
d. Pengorbanan
Akikah melibatkan pengorbanan hewan sebagai bentuk ibadah. Dalam mengajarkan anak tentang pengorbanan, orang tua dapat menjelaskan arti pentingnya bersedia mengorbankan sesuatu yang kita miliki untuk kepentingan yang lebih besar, baik itu berupa harta, waktu, atau usaha.
e. Konsistensi dan Ketaatan
Dalam melaksanakan akikah, orang tua juga dapat menanamkan nilai konsistensi dan ketaatan terhadap ajaran agama. Dengan menjalankan akikah sesuai dengan tuntunan sunnah dan ketentuan syariat, orang tua memberikan contoh kepada anak tentang pentingnya menjalankan ibadah dengan penuh rasa tanggung jawab dan ketaatan kepada Allah SWT.
Melalui pendidikan agama melalui akikah, harapannya anak dapat tumbuh dan berkembang dengan pemahaman agama yang kuat serta kesadaran akan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang Muslim. Orang tua memiliki peran penting dalam membimbing anak-anak mereka dalam memahami dan menjalankan ajaran Islam secara benar dan menyeluruh.
Kesimpulan
Akikah merupakan ibadah sunnah berupa penyembelihan hewan dalam rangka menyambut kelahiran bayi. Dalam pelaksanaanya, penting untuk memahami ketentuan, hukum, dan tuntunan sunnah yang berlaku. Meskipun aqiqah sebaiknya dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi, alasan tertentu dapat mempengaruhi jadwal pelaksanaannya.
Hikmah pelaksanaan aqiqah dapat memberikan keberkahan, meringankan dosa, dan menjaga hubungan sosial. Akikah juga merupakan momen orang tua untuk memberikan pendidikan agama kepada anak sejak dini. Oleh sebab itu, perlu melakukan persiapan dan melaksanakannya dengan baik agar sesuai dengan tuntunan agama.
Yuk, ayah bunda. Tunaikan aqiqah anak bersama Aqiqah Almeera untuk satu kali seumur hidup. Bersama Aqiqah Almeera, ayah bunda bisa melaksanakan aqiqah anak dengan sat set, beres, bebas worry. Semoga akikah anak ayah bunda dapat memberikan manfaat dan keberkahan bagi keluarga yang melakukannya.