Salah satu amalan yang umat muslim lakukan pada hari raya idul adha adalah berkurban. Selain meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, berkurban juga menjadi salah satu wujud kepedulian umat Islam terhadap sesama, khususnya kepada masyarakat yang kurang mampu. Namun, pada beberapa pemahaman terkait ketentuan aturan pembagian hewan qurban masih kerap dipertanyakan oleh sebagian besar orang. Bahkan pada salah satu pemahaman menjelaskan bahwa orang yang berkurban tidak diperkenankan mengambil sedikitpun daging kurbannya.
Apakah benar begitu? Nah, pada artikel berikut ini kita akan membahas tentang ketentuan aturan pembagian hewan qurban. Simak selengkapnya!
Hukum Mengkonsumsi Daging Qurban Bagi yang Berqurban
Sebelum kedalam pembahasan topik utama mengenai ketentuan aturan pembagian hewan qurban, apa sih hukum dan tujuan berkurban? Qurban berasal dari kata “qoriba” yang berarti mendekatkan diri. Ibadah ini dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan juga sebagai bentuk syukur atas nikmat yang diberikan. Selain itu, qurban juga menjadi sarana berbagi kebahagiaan kepada masyarakat yang kurang mampu.
Ulama membagi hukum mengenai diperbolehkannya mengkonsumsi daging qurban ke dalam dua jenis, yaitu yang berkurban karena dinazarkan (wajib) dan berkurban karena tidak dinazarkan (sunnah). Orang yang berkurban karena nazar memang tidak boleh mengambil sedikitpun bagian dari daging qurban, sedangkan orang yang berkurban karena sunnah atau tidak dinazarkan boleh mengambil sepertiga dari daging hewan yang dikurbankan.
Dalam hadistnya, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa bahwa orang yang berkurban dianjurkan untuk memakan dan menyimpan sepertiga dari daging qurban, sepertiga lagi dibagikan kepada tetangga dan kerabat, dan sepertiganya lagi disedekahkan kepada yang membutuhkan.
3 Kategori Orang yang Berhak Menerima Daging Qurban
Dalam Islam, daging qurban dibagi menjadi 3 bagian orang yang berhak menerimanya. Berikut adalah kategorinya:
1. Pihak yang Berkurban
Orang yang melakukan qurban berhak mengkonsumsi sebagian dari daging qurban tersebut. Hal ini didasarkan pada anjuran Nabi Muhammad SAW dari berbagai hadits yang menjelaskan bahwa orang yang berkurban harus menikmati sebagian dari daging qurban, sebagai rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan.
2. Kerabat, Teman, dan Tetangga
Bagian selanjutnya dari daging qurban bisa kita berikan kepada kerabat, teman, dan tetangga, baik yang mampu ataupun yang kurang mampu. Hal ini bertujuan mempererat tali silaturahmi dan berbagi kebahagiaan pada hari raya idul adha.
3. Fakir Miskin
Bagian ketiga dari daging qurban disedekahkan kepada fakir miskin. Ini adalah bagian yang sangat ditekankan dalam pembagian qurban, karena salah satu tujuan utama dari ibadah qurban adalah untuk membantu mereka yang kurang mampu dan memberikan kebahagiaan kepada mereka pada hari raya idul adha.
Hukum Membagikan Daging Qurban Untuk Non-Muslim
Membagikan daging qurban kepada non-Muslim adalah topik yang memiliki beberapa pandangan berbeda dalam Islam, berikut ini adalah penjelasan yang lebih rinci mengenai hal tersebut:
Pendapat yang Membolehkan
Beberapa ulama membolehkan pembagian daging qurban kepada non-Muslim, terutama jika non-Muslim tersebut adalah tetangga, kerabat, atau orang yang membutuhkan. Pendapat ini berdasarkan pada prinsip kemanusiaan dan kebaikan terhadap sesama.
Mereka berpendapat bahwa qurban juga memiliki aspek sosial dan kemanusiaan yang luas, dan membagikan daging qurban kepada non-Muslim dapat mempererat hubungan baik dan harmoni sosial.
Tidak ada dalil yang secara eksplisit melarang pemberian daging qurban kepada non-Muslim. Beberapa ulama kontemporer seperti Yusuf al-Qaradawi mengemukakan bahwa dalam konteks negara-negara non-Muslim atau dalam komunitas yang hidup berdampingan dengan non-Muslim, pemberian daging qurban kepada mereka bisa menjadi cara untuk menunjukkan kebaikan dan toleransi Islam.
Pendapat yang Tidak Membolehkan
Pendapat ini berdasarkan pada pemahaman bahwa qurban adalah ibadah khusus bagi umat Islam yang terikat dengan aturan tertentu. Sebagian ulama berpendapat bahwa manfaat dari ibadah qurban sebaiknya hanya beberapa orang yang dapat menikmati, salah satunnya adalah oleh umat Islam, terutama mereka yang fakir dan miskin.
Adapun sebagian ulama berpendapat bahwa karena ibadah qurban merupakan bentuk ibadah khusus dalam Islam, maka daging qurban sebaiknya hanya kita berikan kepada sesama Muslim untuk menjaga kekhususan ibadah tersebut.
Berapa Kg Jumlah Daging yang Dibagikan Setiap Orang?
Pembagian daging qurban tidak memiliki aturan secara spesifik dalam hal jumlah kilogram yang harus kita berikan per orang. Namun, ada beberapa pedoman umum yang sering umat Islam ikuti untuk memastikan bahwa pembagian terlaksana dengan adil dan bermanfaat:
1. Kebutuhan dan Kondisi Si Penerima
Pembagian daging qurban sebaiknya mempertimbangkan kebutuhan penerima. Keluarga besar atau orang yang sangat membutuhkan mungkin menerima lebih banyak daripada individu atau keluarga kecil.
2. Praktik Umum
Dalam praktik umum, daging qurban biasanya terbagi ke dalam paket yang lebih kecil dan merata. Setiap paket bisa berisi antara 1-2 kg daging, tetapi jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada ukuran hewan qurban dan jumlah penerima.
3. Jumlah Hewan Qurban
Jika jumlah hewan qurban banyak dan penerimanya sedikit, maka setiap penerima bisa mendapatkan lebih banyak daging. Sebaliknya, jika penerima banyak dan hewan qurban sedikit, maka setiap penerima mungkin mendapatkan jumlah yang lebih sedikit.
4. Anjuran Dari Para Ulama dan Organisasi
Beberapa organisasi kemanusiaan atau lembaga zakat memiliki pedoman sendiri dalam pembagian daging qurban. Misalnya, mereka mungkin membagi setiap hewan qurban menjadi sejumlah paket tertentu untuk memastikan distribusi yang adil.
5. Praktik Lapangan
Misalnya, satu ekor kambing atau domba bisa kita bagi ke dalam 30-40 paket, dan satu ekor sapi atau unta bisa kita bagi ke dalam 200-300 paket, tergantung pada ukuran hewan dan praktik lokal.
Dalam beberapa komunitas, setiap orang atau keluarga mungkin menerima antara 1-2 kg daging qurban sebagai standar pembagian.
Kesimpulan
Pembagian daging qurban adalah salah satu aspek penting dari ibadah qurban yang mencerminkan prinsip keadilan, kebersamaan, dan solidaritas dalam Islam. Dengan memahami dan mengikuti ketentuan pembagian yang tepat, umat Islam dapat menjalankan ibadah qurban dengan lebih baik dan memberikan manfaat yang luas bagi sesama. Pembagian yang adil dan merata, serta mempertimbangkan kebutuhan penerima, akan memastikan bahwa tujuan utama dari qurban tercapai, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan membantu sesama.
Membantu dalam aspek berbagi daging tidak hanya pada saat hari raya idul adha saja, namun bisa juga kamu lakukan pada melaksanakan acara aqiqah. Aqiqah hampir sama dengan berkurban di hari raya yaitu menyembelih hewan dan membagikannya kepada sesama. Tetapi pada aqiqah daging yang akan kita berikan harus dalam keadaan yang sudah matang.
Untuk mempermudah ayah bunda dalam melaksanakan acara aqiqah agar tidak ribet di dapur, bisa mempercayakan semuanya kepada Aqiqah Almeera. Kenapa harus aqiqah Almeera? Selain menggunakan hewan berkualitas terbaik dan prosees pemotongan oleh sang ahli dengan ketentuan syariat, aqiqah almeera banyak pilihan menu yang sesuai dengan kebutuhan ayah bunda. Yuk tunggu apalagi, pesan sekarang dan nikmati kemudahan melaksanakan aqiqah bersama Aqiqah Almeera!